Selasa, 14 Juni 2016

PENDIS KOTA AMBON SELENGGARAKAN KEGIATAN PENYUSUNAN PAK, SKP, DAN SOP



Ambon-Inmas. Tiga tahun terakhir, DP3 yang dipakai untuk menilai kinerja pegawai tidak diberlakukan lagi. Kini yang dipakai ialah SKP (Standar Kinerja Pegawai). Begitu pun dengan PAK (Penetapan Angka Kredit) dan SOP (Standar Operasional Prosedur). PAK bagi ASN yang digolongkan dalam JFT, bukanlah hal yang baru. Sebab, dalam proses usulan kenaikan pangkat, hal ini sangatlah penting. Tetapi SKP dan SOP adalah sistim yang baru dan sebagian ASN belum memahaminya. Agar para guru Kemenag dan pegawai administrasi di madrasah yang ada di Kota Ambon, paham terhadap PAK, SKP dan SOP ini, Seksi Pendidikan Islam KanKemenag Kota Ambon, menyelenggarakan pembinaan ini di aula kantor, Jumat, 03/06/2016. Ka. KanKemenag Kota Ambon, Drs. H. Hanafi Kasim, M. MPd yang didampingi Kasi Pendis, Fauziah Umarella, S. Ag, berkenaan membuka kegiatan dimaksud. Dalam sambutan dan arahannya, Hanafi Kasim mengatakan bahwa, “sebagai seorang tenaga pendidik pada madrasah, pemahaman tentang PAK, SKP dan SOP sangat penting. Dan ini merupakan tanggungjawab yang tidak kecil. Mengapa demikian ? Sebab, disamping ia harus menyiapkan model pembelajarannya, hal itu harus didahului dengan menyusun SOP dan SKP. Dua sistim ini saling memiliki keterkaitan. Dan ini merupakan rambu yang harus dilakukan oleh setiap ASN, tak terkecuali para guru di madrasah”, ungkapnya. “Jika hal ini dipahami benar-benar oleh setiap guru, dalam memberikan sebuah penilaian prestasi kerja guru, maka masalah-masalah yang selama ini terjadi, dapat diminimalisir”, tandas Hanafi. Sementara itu, Kasi Pendis Fauziah Umarella, dalam laporannya mengatakan bahwa, “kegiatan ini dilakukan karena sering ditemui banyak guru-guru yang keliru dalam menentukan angka kredit serta SOP dan SKP”. Fauziah menambahkan, dengan dilakukannya kegiatan pembinaan ini, para peserta kegiatan, setidaknya dapat mensosialisasikannya bagi teman-teman guru yang lain, sehingga, materi yang diberikan dari Kanwil Kemenag Provinsi Maluku ini, tidak statis melainkan berkembang dinamis diantara para guru”, tutupnya. (CHT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar